Selasa, 23 Oktober 2012

PEOPLE, STATE AND FEAR; The National Security Problem in International Relations



Pengantar.






            Sesungguhnya keamanan merupakan suatu upaya untuk membebaskan dari ancaman oleh kekuasaan negara dan menjaga kebebasan manusia dari musuh-musuhnya. Oleh karena menjaga keamanan maka seringkali dapat digunakan segala upaya termasuk penggunaan kekuatan untuk melindungi mereka. Pada zaman ini persoalan keamanan menjadi penting ketika terjadi permusuhan dan pertentangan antar individu atau negara masih ada di muka bumi ini. Thesis Jhon Galtung, ahli folemologi telah menyatakan secara gamblang bahwa konflik terjadi karena adanya perbedaan antara  yang idealitas dan realitas. Oleh karena itu, persoalan keamanan merupakan suatu hal yang tidak terelakkan di zaman ini. Dalam konteks keamanan maka Buku karangan Barry Buzan tentang People, States and Fear, secara tegas dan jelas menitikberatkan pada masalah keamanan nasional dalam pergaulan internasional. Barry Buzan menyadari bahwa dalam era globalisasi hubungan antar negara mendatangkan keuntungan positif, namun sisi lain menyebabkan negara dan rakyatnya dalam keadaan bahaya. Dalam karyanya, People, State and Fear Buzan menunjukkan pemahaman yang lebih luas tingkat keamanan berbasis dan sektor. Tiga tingkat yang direferensikan dan dibahas secara rinci dalam karyanya adalah individu, negara dan sistem internasional.

Isi Buku
            Barry Buzan pada awal buku khususnya bagian pertama dimulai dengan analisa Buzan tentang keamanan Individual dan keamanan Negara sebagai satu kesatuan aspek yang harus dianalisa dengan cara yang sama. Khusus untuk keamanan individu sebagai problem sosial, meskipun Barry Buzan mengatakan bahwa keamanan individual tidak mudah didefinisikan, namun faktor-faktor kehidupan, kesehatan, kedudukan, kekayaan, kebebasan, kemiskinan dan kelaparan menjadi masalah ketika rakyat dalam bahaya dan ketakutan saat adanya ancaman .  Problem sosial yang muncul saat adanya perang merupakan sesuatu konsekuensi yang tidak dapat dihindari.
            Pada bagian pertama yang membahas tentang keamanan individu dan keamanan Negara tersebut Barry Buzan juga menyoroti khusus mengenai keamanan individu dilihat dari dua sudut pandang yakni ketertiban sosial (internal social order) dan keamanan eksternal (group defence). Dalam konteks ini Buzan membagi pemahamannya dalam model: minimal dan maksimal. Dimana model minimal berangkat dari basis berfikir filsul jhon lock tentang kontak sosial antara Negara dan Rakyat sehingga keamanan merupakan bagian dari individu, sementara bagi model maksimal adalah hanya kaum elitlah yang mempunyai tanggungjawab mengemban keamanan individu atau Negara dan konsep ini adalah berlandaskan pada teori marxisme.
            Pada bagian pertama Buzan juga mengatakan bahwa Negara merupakan pusat atau sumber ancaman. Tidak dapat disangkal bahwa warga negara atau individu juga mengalami banyak tantangan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Negara. Hal ini tentu lebih banyak dilakukan dengan khususnya bagi Negara yang menerapkan sistem otoritarian dimana secara hukum maupun juga politik kurang memberi kebebasan kepada warganya misalnya kekejaman Pol Pot di Kambodja, Kekejaman Holocaust oleh Nazi di Jerman, Sistem Apartheit di Afrika Selatan.

            Pada bagian Kedua, Barry Buzan menyoroti tentang kemanan nasional dan sifat-sifat yang terkandung didalamnya. Terkait dengan bagian ini kolom keamanan nasional dalam International Encyclopedia of the Social Sciences mendefinisikan keamanan sebagai “kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman luar". Tiga sifat penting dari pengertian klasik adalah: pertama, identifikasi “nasional” sebagai “negara”; kedua, ancaman diasumsikan berasal dari luar wilayah negara; dan, ketiga, penggunaan kekuatan militer untuk menghadapi ancaman-ancaman itu.
The Idea of StateLine Callout 4: The Idea of State
Physical base of state
Line Callout 4 (No Border): Physical base of stateInstitutional expression of the state
Line Callout 2: Institutional expression of the state

The component part of the state
            Dengan demikian, Negara bangsa dalam membangun keamanan nasional terlebih dahulu mengidentifikasi landasan-landasan yang dapat dianggap sebagai bagian dari keamanan nasional. Barry Buzan pada bagian ke-2 dalam buku people, states and fear mencoba menawarkan tiga landasan keamanan nasional: landasan ideasional, landasan institutional, dan landasan fisik. Apa yang Buzan sebut landasan ideasional dapat mencakup berbagai hal termasuk gagasan tentang “wawasan kebangsaan”; landasan institusional meliputi semua mekanisme kenegaraan, termasuk lembaga legislatif dari eksekutif maupun ketentuan hukum, prosedur dan norma-norma kenegaraan; Sedangkan  apa yang oleh Buzan dianggap sebagai landasan fisik meliputi penduduk dan wilayah serta segenap sumber daya yang terletak di dalam lingkup otoritas teritorialnya. Dalam konteks seperti itu, kalaupun keamanan nasional akan diidentifikasi sebagai “keamanan negara” dengan asumsi bahwa negara tidak lagi menghadapi gugatan atas legitimasinya maka ia perlu mengandung sedikit-dikitnya tiga komponen: kedaulatan wilayah, lembaga-lembaga negara (termasuk pemerintahan) yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya; dan terjaminnya keselamatan, ketertiban serta kesejahteraan masyarakat.
            Pada bagian Ketiga, Barry Buzan menceritakan tentang  ketidakstabilan nasional dan sifat-sifat ancamannya. Sehingga hubungan negara dan sistemnya dalam hal ini serangan (threats) dan kerentanan dengan ketidakstabilan nasional.  
            Ancaman (threat) dan kerentanan keamanan (vulnerability) adalah dua istilah yang sering dipakai bersama-sama dalam pembicaraan masalah keamanan. Karena eratnya hubungan kedua terminologi ini orang kadang keliru dalam penggunaannya. Dalam konteks keamanan  menurut Barry Buzan dalam People, States and Fear bahwa penerapan strategi keamanan suatu negara selalu memperhitungkan aspek-aspek threat (ancaman) dan vulnerability (kerentanan) negara tersebut. Ancaman dan kerentanan adalah dua konsep yang berbeda namun mempunyai keterkaitan yang erat di dalam perwujudan keamanan nasional. Suatu ancaman terhadap keamanan nasional yang dapat dicegah akan mengurangi derajat kerentanan suatu negara pada keamanan nasionalnya. Kedua aspek dari keamanan nasional tersebut sangat ditentukan oleh kapabilitas yang dimiliki negara tersebut. Tidak seperti kerentanan, aspek ancaman sulit untuk diidentifikasikan. Hal itu disebabkan karena bentuk ancaman seringkali lahir dari persepsi aktor pembuat kebijakan dan belum tentu secara subtantif adalah nyata. Ancaman dan kerentanan inilah yang menjadi konteks hadirnya ketidakamanan nasional (national insecurity).
            Tingkat kerawanan sebuah negara berhubungan erat dengan lemahnya sebuah bangsa dan lemahnya kekuatan yang dimiliki. Kekuatan yang lemah (weak powers) berarti ketidakmampuan mereka dalam menghadapi pengaruh-pengaruh sistem negara-negara kuat di sekitar mereka, seperti negara tetangga atau negara adidaya, serta ditambah dari fakta bahwa kebanyakan diantara mereka adalah negara kecil. Negara dengan kekuatan lemah adalah belum tentu negara lemah. Namun negara dengan kekuatan lemah, kelemahannya diukur berdasarkan kapabilitas militernya yang relatif inferior terhadap negara lain dalam sistem, terutama tetangga-tetangganya dan kekuatan besar pada saat itu .
            Weak states umumnya adalah weak power, dimana kerentanannya mencapai tingkatan yang tertinggi. Secara kontras dikotomi negara diatas juga menimbulkan dikotomi negara yang lainnya dengan kriteria strong atau kuat baik kapabilitas power-nya maupun kapabilitas ekonominya.
            Ketidakamanan nasional merupakan fenomena yang berkebalikan dari konteks keamanan nasional. Hal ini terjadi ketika ancaman mulai merasuki wilayah nasional dari suatu negara. Menurut Barry Buzan, ada lima tipe dari ancaman yang dibagi atas aspek-aspek militer, politik, societal, ekonomi dan ekologi .  Kelima tipe ancaman  yang dapat menyebabkan ketidakamanan nasional (national insecurity) tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Pertama Militer, ancaman militer menduduki inti tradisional dari keamanan nasional. Tindakan-tindakan militer dapat dan biasanya mengancam segala komponen Negara; Kedua Politik, ancaman politik lebih mengarah kepada stabilitas organisasi pemerintah. Tujuannya bisa untuk menekan pemerintah yang berkuasa dalam kebijakan yang diambil, menggulingkan pemerintah, atau menciptakan intrik politik yang mampu menganggu jalannya pemerintahan sehingga pula melemahkan kekuatan militernya.
Ketiga Sosial, perbedaan antara ancaman politik dan ancaman sosial yang dapat terjadi di sebuah negara adalah sangat tipis. Ancaman sosial biasanya terjadi sebagai imbas dari ancaman militer dan politik seperti yang terjadi di jazirah Arab dengan Israel, atau dapat pula dari perbedaan kultur, seperti penetrasi umat Islam fundamentalis terhadap kebijakan dunia Barat; Keempat ancaman ekonomi merupakan ancaman yang paling sulit diatasi dalam kaitannya dengan keamanan nasional. Kelemahan dalam bidang ekonomi, dapat menjadi jalan bagi bangsa asing untuk mengontrol jalannya pemerintahan melalui bantuan ekonomi.
Kelima Ekologi, ancaman ekologi bagi keamanan nasional ibarat ancaman militer dan ekonomi yang dapat menghancurkan bentuk dasar suatu negara. Gempa bumi, angin topan, banjir, gelombang air pasang, dan musim kemarau mungkin mengakibatkan kehancuran di suatu negara. Tapi itu semua dilihat sebagai bagian dari manusia melawan alam, sedangkan pokok persoalan keamanan timbul dari perjuangan manusia dengan yang lainnya. Dalam skala terkecil dari ancaman ekologi yaitu kegiatan dari suatu negara dapat mempengaruhi negara lain.

           
Pada Bab selanjutnya Barry Buzan juga menyoroti tentang ancaman suatu Negara yang disebabkan karena sistem politik internasional suatu Negara dan sistem Politik Internasional. Dalam konteks politik internasional pengalaman pada perang dunia ke dua dan juga perang dingin yang menciptakan polarisasi ideology dunia menyebabkan banyak Negara mengalami chaos atau anarchis di dalam negaranya akibat konspirasi yang diciptakan oleh actor-aktor yang bermain dalam perang dingin. Demikian pula Barry Buzan juga menyoroti tentang ancaman terhadap Negara akibat sistem ekonomi internasional. Dalam hal ini terbentuknya regionalism ekonomi dan juga pasar tunggal serta system kapitalisme, merchantilisme, komunisme menyebabkan ancaman yang serius bagi suatu Negara.
            Kemudian dalam buku Barry Buzan pada 2 bab terakhir menyoroti tentang dua bentuk ancaman yang dihasilkan dari pengembangan instrumen militer suatu negara. Yang pertama berasal dari senjata yang dimiliki aktor itu sendiri atau negara itu sendiri  yang menghasilkan ancaman penghancuran, dimana lebih dikenal dengan sebutan defense dilemma (dilema pertahanan). Kedua adalah berasal dari senjata yang dimiliki aktor lain atau Negara lain yang menghasilkan bentuk ancaman kekalahan, dimana nantinya disebut sebagai security dilemma (dilema keamanan).
Kesimpulan
Dengan demikian menurut Barry Buzan dalam buku People, State and Fear secara umum menyatakan bahwa ada tiga actor utama yang berperan penting dalam ancaman terhadap suatau Negara yakni, Rakyat, Negara dan Sistem Internasional. Rakyat dapat saja menjadi korban perang, atau objek perang tetapi juga memegang peran penting sebagai bagian dari komponen pertahanan dalam menghadapi musuh Negara lain. Selanjutnya pemerintah selain melindungi rakyat dari ancaman musuh juga seringkali Negara dengan elit pemimpinnya yang otoriter juga dapat saja menjadi ancaman bagi masyarakat dan demikian pula ancaman Negara khususnya dari musuh-musuh Negara lain. Dalam sistem internasional ancaman terhadap negara tidak hanya dalam bentuk ancaman militer namun juga ancaman ekonomi dan politik internasional.  

Barry Buzan, People, States and Fear, hal. 18
Ibid.
Ibid, hal.21-24
Ibid.25
Buzan, 40
buzan, 44
buzan, 52
buzan, 62
Buzan, People, States and Fear, hal.73-75
Ibid.
Ibid, hal.73-74
Buzan, hal.74
Buzan, Ibid. 75-92
Buzan, hal. 93-121
Buzan, hal. 128-149
Buzan, 156-170
BUzan, hal. 173-207

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com